Pernahkan kalian membaca tulisan yang hurufnya gede kecil, antara tulisan – tulisan tersebut terdapat simbol – simbol nggak jelas, hurufnya bisa mati semua, atau kalimat – kalimatnya disambung nggak memakai spasi. Entah itu tulisan tangan, sms, atau pun status di facebook. Contohnya adalah seperti ini :
“mAk4 hAnYa d9n pRacAn rInDu Quwh y9 dLm pDa KmuH, Quwh pErtAhAnkAn hidOep nIe..mAk4 hAnYa d9n jEjAk^ hAtiMoe Da ArtikOe tElUsuRi hiDoep niE..”
Tulisan diatas sering disebut sebagai bahasa alay. Apa pendapat kalian dengan tulisan diatas? Menambah keindahan bahasa ataukah membuat kita pusing membacanya? Coba bandingkan dengan tulisan yang ini :
“Maka hanya dengan perasaan rinduku yg dalam padamu, ku pertahankan hidup ini.. maka hanya dengan jejak – jejak hatimu ada artiku telusuri hidup ini..”
Sekarang, lebih enak yang mana kalau dibaca? . Tulisan tersebut jelas, jelas pula artinya. Disini nggak jelas siapa orang yang pertama kali memprakarsai adanya bahasa alay. Tapi apapun alasannya, bahasa alay tidak dibenarkan sama sekali. Bahasa alay dapat menghancurkan jati diri bahasa Indonesia.
Bahasa alay sering dipakai oleh anak - anak muda agar dibilang sebagai anak gaul. Jangan sampai hanya karena ingin di bilang gaul dan nggak jadul, kita jadi terpengaruh ikut – ikutan memakai bahasa alay. Justru jika kita merasa orang yang gaul, kita harus memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Boleh dibilang, mungkin Cuma di Indonesia aja yang memakai bahasa alay, pernahkah kalian melihat di negara lain memakai bahasa model begitu?
Mari para generasi muda, hargailah perjuangan bangsa Indonesia yang telah berjuang untuk bahasa persatuan kita, bahasa Indonesia yang ditandai dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Dahulu di masa penjajahan, kita di larang memakai bahasa Indonesia di negeri sendiri. Orang Indonesia diharuskan memakai bahasa Belanda dan Jepang. Kini, ketika Indonesia telah merdeka, ketika kita bebas menggunakan bahasa kita sendiri, tapi yang terjadi adalah banyak orang terutama generasi muda yang menghancurkan bahasa kita sendiri dengan salah satu contohnya adalah menggunakan bahasa alay yang nggak jelas asal – muasalnya itu.
Seharusnya kita bangga dengan beribu bahasa daerah serta dialek yang ada, kita bisa bersatu dengan satu bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
Jadilah generasi muda yang meneruskan perjuangan pahlawan, bukan malah menghancurkan hasil dari perjuangan mereka. Selamatkan bahasa Indonesia dengan satu cara mudah, yaitu TIDAK ALAY.
Kami Bangsa Indonesia Bersumpah, Berbahasa Satu Bahasa Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar